Loner
Aku seperti penyair miskin tak berarti
Menyuruk di sudut sudut tembok dingin kamarku
Kepalaku kosong hampa tak bertuan, jiwanya hilang entah kemana
Mataku mengerjap kerjap mencari mata air inspirasi
Kenapa? Kenapa kata kata tak lagi datang mengaliri darahku
Kemana semua ide brilian yang kemarin berloncatan tanpa henti?
Lidahku kelu, sekelu hatiku yang semakin dingin dan tak berisi
Aku mendesah gerah dan mengeluh pada ujung ujung meja yang acuh tak bergerak, diam dan menatap mataku menusuk dan menghina
Kamu sudah tak berarti katanya
Tuhan, Tuhan...Engkau dimana, lirih sepi hatiku terbata mengucap
Tuhan Tuhan, tolonglah aku, kembalilah padaku
Tuhan tetap diam dan tak bergeming
Sementara hatiku semakin mengering.....
malam malam sendu di bulan Syawal - Jombang
Continue reading...
Menyuruk di sudut sudut tembok dingin kamarku
Kepalaku kosong hampa tak bertuan, jiwanya hilang entah kemana
Mataku mengerjap kerjap mencari mata air inspirasi
Kenapa? Kenapa kata kata tak lagi datang mengaliri darahku
Kemana semua ide brilian yang kemarin berloncatan tanpa henti?
Lidahku kelu, sekelu hatiku yang semakin dingin dan tak berisi
Aku mendesah gerah dan mengeluh pada ujung ujung meja yang acuh tak bergerak, diam dan menatap mataku menusuk dan menghina
Kamu sudah tak berarti katanya
Tuhan, Tuhan...Engkau dimana, lirih sepi hatiku terbata mengucap
Tuhan Tuhan, tolonglah aku, kembalilah padaku
Tuhan tetap diam dan tak bergeming
Sementara hatiku semakin mengering.....
malam malam sendu di bulan Syawal - Jombang
Labels: Sisi Lain
Continue reading...