frankfurter sutos

Terinspirasi jiewa dan mba manda, terus terang saya jadi pengen belajar ngereview makanan. karena awalnya saya (yang juga suka makan) pengen blog ini skali-kali diisi review makanan dari saya sendiri. Inginnya sih yang baca review an itu merasa terbantu kalo beli makanan. Saya sendiri kalo keluar kota selalu browsing-browsing milis jalansutra atau internet untuk nyari-nyari rekomendasi makanan yang oke.
Kali ini saya berkunjung ke frankfurter, yang terletak di sutos pas depan foodmart deh. Lokasinya di sudut dengan sofa chair warna merah, plus bangku-bangku minimalis dan juga adatempat duduk dengan model booth, itu tuh kayak di diner-diner di luar negeri kali ya.
Frankfurter punya menu andalan hotdog, -ya iyalah dari namanya sudah serasa hotdog dah-. Order : bratwurst dan crispy mushroom. Minumnya lemon tea (halah basbang) dan just tea lychee.
Just tea ini sebenernya cuman es teh dicampur ama buah-buahan, ada 3 pilihan buah, yaitu lychee, mango, ama kalo gak salah pineapple.
Well...setelah minuman saya keluar, rasanya next time saya lebih milih lemon tea deh (hihihihi).
Okeh, lanjuts ke makanannya. Oh ya, untuk hotdognya nih cepet banget, cuman 10 menit dari order time, hotdognya dah keluar, tapi yang lainnya sekitar 15 menit an gitu deh keluarnya.
Dari penyajiannya, bratwurst sebagai salah satu hotdog andalan frankfurter keliatan sangat menarik. Sausnya terlihat banyak dan menantang. Jadi tanpa liat kiri kanan langsung aja deh diiris-iris dan mmmm....mmmm..nyemm...kesan pertama, roti/bun yang dipake kurang empuk, meskipun cukup tebal tetapi terlalu berongga. Tapi emang sosisnya enak sih, beda ya ama sosis di pasar (jitakk..ya iyyalahhh) sausnya juga pas rasanya, sayangnya kurang banyak gitu loohh.
Berhubung yang order bratwurst itu temen, cukuplah saya mencoba 2-3 iris dan kembali menunggu crispy mushroom saya.
1 porsi crispy mushroom berisi 5 buah jamur yang digoreng dengan tepung crispy. Warnanya coklat dan tempting banget. Di sebelahnya disediakan sambal yang siap dicocol. Wokeh...cobain dulu...kress..kress..nyemm..whiw, tepungnya berasa ayam goreng, jadi ayam goreng isi jamur gitu kali ya. Wakakak...karena tepungnya tebal, butuh waktu untuk dapat gigitan jamur kancing di dalamnya.
Hmm...enak kok, terutama karena tepungnya itu seperti rasa ayam goreng fast food yang rasanya familiar dah di lidah saya, and i should tell you that i'm a big fans of fried chicken. Jadi enak banget dan pas banget buat saya.
Price:
Bratwurst reguler : 30K
Lemon tea : 10K
Crispy mushroom : 15K
ehm ini ngandelin ingatan..maap struknya dah ilang
Rating on scale of 10
Hotdog : 7
Crispy mushroom : 8
Lemon tea : 9
Just tea : 6
Environment : 8
Delivery service : 8

Continue reading...

313

Kalau wiro sableng punya kapak 212 sebagai senjata mautnya, saya punya 313 sebagai angka di sekeliling saya. Hehehe...bukan apa2 sih, cuman hari ini saya kepikiran mau nulis angka 313 as my lucky number.
Eitt..sebelum protes dan bertanya, "Emang kamu percaya sama lucky number?" Saya akan menyatakan bahwa my lucky number is my favourite number :D. Heh? Emang ada ya yang punya favourite number sepanjang ituh?
- 313 itu pernah menjadi nomor mobil saya yang paling oke, peugeot 208. Sayangnya nomor plat itu juga terlego berbarengan dengan terjualnya mobil akibat sempat mogok dan keluar masuk bengkel selama 2 bulan.
- 313 adalah angka untuk nilai akhir dari seluruh mata kuliah saya, alias IPK. Herannya kok nyampenya di angka 313 ya?
- 313 adalah nomor extension saya di (akan jadi bekas) kantor saya.
- 313 is my lucky number karena mengandung angka favorit saya. Kalau dijumlah 3+3+1 = 7. Yup, tujuh. Angka paling oke buat saya, karena:
- my 1st love (baca cinta masa smu) terjadi di tanggal tujuh
- steve mc manaman pemain fave saya di liverpool (eit ini jama taon 97 yah) pake kaos no. 7 dan selamanya buat saya dia tetep pemain nomor 7 di liverpool. (*mode maksa on*)

Oh ya...nomor 313 ini juga dimiliki tokoh terkenal lohhh...nih coba liat terpasang di plat mobilnya.
source: http://goofy313g.free.fr/calisota_online/cars/

Continue reading...

Pedagang dan Pengusaha

Barusan saya iseng-iseng mencari arti kata usaha dan dagang yang dalam rangka menulis posting mengenai menjual .... (titik2 artinya lom ngerti mau diisi dengan apa).
Stigma yang ada kan pedagang melekat pada orang-orang yang melakukan jual beli secara tradisionil dan (biasanya) di pasar-pasar atau jualan barang remeh temeh. Sementara pengusaha melekat pada orang-orang perlente yang memiliki perusahaan dengan papan nama mentereng dan bonafid. Setelah saya coba cari di KBBI.web.id pengertian dari kedua kata tersebut memang sedikit berbeda.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia online tersebut :

usahakb.kegiatan dng mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk mencapai suatu maksud; pekerjaan (perbuatan, prakarsa, ikhtiar, daya upaya) untuk mencapai sesuatu: kegiatan di bidang perdagangan (dng maksud mencari untung); perdagangan; perusahaan:

dagangniaga; jual beli barang untuk mendapatkan keuntungan

Secara umum pengertian usaha lebih luas dari dagang, usaha bukan hanya mencari untung saja, tetapi melibatkan tenaga dan pikiran untuk mencapai suatu maksud. Jadi kalau ditarik menjadi kata pelaku/orang, pengusaha dan pedagang tentunya ada perbedaan di situ.
Pengusaha = pelaku dagang yang mengerahkan tenaga (action, perbuatan) dan pikiran (kemampuan marketing, strategy, komunikasi etc) dengan tujuan akhir untuk mencari untung.
Pedagang = pelaku dagang yang melakukan jual beli untuk mendapatkan keuntungan.

Buat saya artinya penjual tempe yang di pasar pun akan memiliki perilaku pengusaha apabila dia dapat melakukan delivery, ucapan terima kasih ketika kita membeli barang mereka, berusaha untuk lebih dekat dengan pelanggannya dengan menyapa setiap kali bertemu, memberikan gratisan atau tambahan tempe kepada pembeli yang loyal, siap menerima komplain dari pelanggan dan memperbaiki produk ataupun pelayanannya, sedia uang receh untuk kembalian bagi pembelinya.
Buat saya artinya pengusaha kontraktor bangunan pun akan memiliki perilaku dagang apabila dia hanya berpikir untuk mencari untung dengan memberikan kualitas bahan baku yang jelek, waktu delivery (penyelesaian) tidak tepat, me-mark up harga bahan dan tidak memberikan bahan bangunan yang semestinya, tidak pernah melakukan komunikasi lagi dengan pembelinya setelah mereka melakukan pembelian (tata..bye bye), tidak memberikan bantuan purna jual untuk perbaikan rumah yg telah lama, nomor telepon yang sulit dihubungi.
*Peran dan fungsi di atas cuman contoh yak

Continue reading...

Kaset macet

Welllllcomme to my paradise.....where the skies are blue...tereret...teret..reret..rererettt...

Welllllcomme to my paradise.....where the skies are blue...tereret...teret..reret..rererettt...

Duh....3 hari ini lagu itu muter terus di kepala saya..gara-garanya jumat ini mendadak harus berangkat ke Bali. Bukan karena liburan, tapi kerja. Client saya meminta agar untuk bertemu di Bali saja, supaya lebih efisien (bagi dia...dan sayangnya enggak bagi saya).

Heran saya kenapa kok setiap kali mau berangkat ke Bali, lagu itu terus berbunyi di otak saya. Iyah, padahal pergi ke sana itu mau kerja bukan mau seneng-seneng (karena budget mepet). Gejala ini saya sebut gejala kaset macet, sering banget terjadi kalau saya akan melakukan aktivitas yang senada dengan lagu yang tersimpan di otak saya.

Contohnya, kalau lagi nyetir santai dan sendirian (biasanya keluar kota), ada 3 lagu masuk gejala kaset macet, lagunya maroon 5 (ntar judulnya saya cari), lagunya ahmad band (aku cinta kau dan dia), lagunya ten to five (yang ada i do i do i do-nya...). Herannya saya lupa judulnya, dan cuman inget potongan2 lagunya, biasanya sih di bagian reff.

Beda lagi kalau lagi mellow, yang selalu muncul di kepala saya kaset macet berjudul don't speaknya no doubt.

Gejala kaset macet ini kadang menganggu juga, masa ketika saya lagi seru memikirkan suatu hal, lagi konsep, lagi ngetik, ehhh tiba2 nyamber deh lagu masuk, "welllcomee to my paradise.."

Kan jadi ambyar pikiran saya...duhh paling s ebel klo sampe kayak gitu.

Ada gak ya yg punya gejala kaset macet ini juga?

Continue reading...

Tips nulis dari yang sulit nulis

Kenapa ya menulis itu sulit? Padahal banyak loh yang bilang menulis itu mudah dan gampang. Banyak sudah referensi online dan offline yang saya tahu menyatakan bahwa menulis itu mudah.
Buat saya, nulis di blog itu sangat susah, lha wong menulis email aja suka ribet, mengetik kalimat demi kalimat report atau proposal saja bukan main susahnya. Habis ketik kata “merekomendasikan bahwa hal ini perlu ditindaklanjuti” gitu aja bisa diganti 2-3x menjadi misal “mengusulkan agar melakukan tindak lanjut.” Entah berapa kali tombol backspace dan delete jadi item favorit ketika saya mulai bermain dengan kata. (Termasuk saat ini nih :D)

Ok, coba ini ada beberapa tips yang diilhami berbagai sumber:

1. Banyak membaca dengan benar : Perasaan saya dah banyak baca, hobi malah. But wait, kalau diingat-ingat saya tergolong orang yang suka membaca bagian depan, tengah, dan belakang saja. Trus, kadang juga kalau baca tabloid atau Koran suka baca dari belakang ke depan. Apakah hal ini menimbulkan ketikdaksinkronan otak. Halah, analisa terlalu tinggi, ga nyambung. Yang benar mungkin saya belum membaca dengan benar, jadi tentunya tidak menyelami gaya menulis seseorang. Ini akan diulas di point 5.



2. Buat kerangka karangan : Sebenernya ini tergantung sih, kalau buat buku atau karangan, Ibu guru Bahasa Indonesia selalu mengingatkan buatlah kerangka karangan terlebih dahulu. Duhh…dulu paling bosen kalau disuruh buat kerangka karangan, lha wong karangan 1 lembar aja kok kudu ada kerangkanya, napa to ya. Tapi mungkin ini sangat berguna buat orang-orang bertipe nglambyar kayak saya, mau ngomong A muter2 dulu ke XYZ. Wataaa..keburu ditinggal pembaca yak. Mungkin kalau ingin yang simple2 aja, pak Nukman juga punya saran dengan membuat 5W+1H.



3. Pelihara mood : Setuju banget, kalau mood lagi bagus tulisan bisa mengalir lancar. Selain mood kondisi tubuh yang lagi rileks tentunya juga membantu kita untuk bisa merangkai kata-kata yang indah. Coba bayangkan, kalau menulis di dalam bemo yang panas sambil gemeteran pegang bolpoin karena disenggol-senggol penumpang sebelah, mana tahaannn. Bandingkan dengan menulis di rumah, sore hari suasana sepoi-sepoi, sepi tapi ngga sunyi, ditemani cappuccino (yah klo ga ada teh juga boleh), wihh enaknya….Ini dia situasi paling ideal buat saya, tapi ada juga loh temen yang suka nulis di tempat ramai. Kayak lagu dewa gitu, sepi di keramaian…(nah lo nglambyar lage, maap pembaca).



4. Banyakin dan seringin latihan menulis : Ini dia, susah banget, latihan sih sering saya lakukan, tapi ya itu tadi, seringkali ketika lagi punya ide, eh di tengah-tengah blocking, ngeblank, lupa, dst. Tips selanjutnya mungkin bagi yang pengen nulis, harus punya niat kuat untuk menyelesaikan tulisan mereka. Yup, kalau kita sudah ngebayangin suatu hal yang ingin kita tulis, atau tiba2 ada ide baru untuk nulis, jangan tergoda pastikan bahwa kita stick to the plan. Tetep aja ngikut kerangka karangan atau ide awal, kalau menurut Anda ide baru itu lebih bagus, maka tulis lah dan selesaikan dulu ide awal sebelum memulai ide baru.



5. Perbanyak kosa kata : Penting nih, karena terkadang saya suka berputar-putar pake kata-kata itu-itu aja. Mbuletisasi…ini gara-gara saya kurang kosa kata, hiks…coba bandingkan dengan kalimat-kalimat sastra yang dipake oleh blogger kondang macam Ndoro Kakung, atau penulis macam Andrea Hirata, Ayu Utami, sapa lagi ya (wah ketauan katanya banyak baca tapi kok gak tau penulis kondang, gimana sih), Dee, J.K Rowling, deeste. Nah ini didapatkan bila kita membaca dengan benar.

Tapi apapun juga, menulis itu adalah kegiatan pribadi, syukur-syukur bisa dinikmati public to. Jadi gaya menulis apapun ya monggo-monggo aja. ssG aja kalau mau pakai gaya menulis glambyar kayak saya hehehehe….

Continue reading...