MyownBloG

My Pursuit of HAPPYness Blog ini juga diperuntukkan bagi mind, soul, spiritual, enterpreneurship, marketing, wirausaha, pedagang, ide usaha, relasi, surabaya, jawa timur, indonesia.

Free Web Hosting

Thursday, July 03, 2008

Kemane aje neng?

He eh ... kemane aje nad? Stelah memutuskan masuk ke rimba wirausaha yang sebener2nya...emang saya kayak ngilang dari dunia online. YM kadang nyala kadang enggak, posting apalagi, bales email rada lama (except business email). Saya mah gak kemana-mana, gak ngilang ke luar negeri, gak lagi meditasi, gak juga nyebur ke laut. Yang ada waktu saya lagi habis di jalan, survey lokasi baru, cari peluang baru, anything that could make me survive and grow from this world.
Sebenernya skarang saya lagi sibuk prepare new rental branch...minggu2 kemarin saya disibukkan mulai rekrut pegawai, perbaikan lokasi, layout-ing, dst. Tapi tiba-tiba, geledek nyamber!! Huihh....bahasanya, ini gara2 kontrakan yang baru saya sewa, baru aja selesai ngurus ke notaris, tiba2 jadi sengketa antara suami dan istri. Waduh...saya sbagai penyewa jadi bingung, harus bagaimana. Secara hukum sih saya kuat, hanya saja bagaimana dengan cashflow, bagaimana dengan pegawai yang telah saya rekrut, kursi yang udah dipesan, gilaaa...stress abis.
But still, ini tantangan jadi pengusaha, ketika semua pintu dah nutup, kita kudu cepat memutar otak untuk mencari pintu baru -sekecil apapun itu-.
Oya postingan ini, muncul akibat teguran si Oma...hehehe..makasih ya Ma. Keep fighting!


Sisa posting bisa disini

Labels: ,


Continue reading...

Thursday, May 15, 2008

Pedagang dan Pengusaha

Barusan saya iseng-iseng mencari arti kata usaha dan dagang yang dalam rangka menulis posting mengenai menjual .... (titik2 artinya lom ngerti mau diisi dengan apa).
Stigma yang ada kan pedagang melekat pada orang-orang yang melakukan jual beli secara tradisionil dan (biasanya) di pasar-pasar atau jualan barang remeh temeh. Sementara pengusaha melekat pada orang-orang perlente yang memiliki perusahaan dengan papan nama mentereng dan bonafid. Setelah saya coba cari di KBBI.web.id pengertian dari kedua kata tersebut memang sedikit berbeda.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia online tersebut :

usahakb.kegiatan dng mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk mencapai suatu maksud; pekerjaan (perbuatan, prakarsa, ikhtiar, daya upaya) untuk mencapai sesuatu: kegiatan di bidang perdagangan (dng maksud mencari untung); perdagangan; perusahaan:

dagangniaga; jual beli barang untuk mendapatkan keuntungan

Secara umum pengertian usaha lebih luas dari dagang, usaha bukan hanya mencari untung saja, tetapi melibatkan tenaga dan pikiran untuk mencapai suatu maksud. Jadi kalau ditarik menjadi kata pelaku/orang, pengusaha dan pedagang tentunya ada perbedaan di situ.
Pengusaha = pelaku dagang yang mengerahkan tenaga (action, perbuatan) dan pikiran (kemampuan marketing, strategy, komunikasi etc) dengan tujuan akhir untuk mencari untung.
Pedagang = pelaku dagang yang melakukan jual beli untuk mendapatkan keuntungan.

Buat saya artinya penjual tempe yang di pasar pun akan memiliki perilaku pengusaha apabila dia dapat melakukan delivery, ucapan terima kasih ketika kita membeli barang mereka, berusaha untuk lebih dekat dengan pelanggannya dengan menyapa setiap kali bertemu, memberikan gratisan atau tambahan tempe kepada pembeli yang loyal, siap menerima komplain dari pelanggan dan memperbaiki produk ataupun pelayanannya, sedia uang receh untuk kembalian bagi pembelinya.
Buat saya artinya pengusaha kontraktor bangunan pun akan memiliki perilaku dagang apabila dia hanya berpikir untuk mencari untung dengan memberikan kualitas bahan baku yang jelek, waktu delivery (penyelesaian) tidak tepat, me-mark up harga bahan dan tidak memberikan bahan bangunan yang semestinya, tidak pernah melakukan komunikasi lagi dengan pembelinya setelah mereka melakukan pembelian (tata..bye bye), tidak memberikan bantuan purna jual untuk perbaikan rumah yg telah lama, nomor telepon yang sulit dihubungi.
*Peran dan fungsi di atas cuman contoh yak



Labels: ,


Continue reading...

Tuesday, January 08, 2008

New Hope New Perspective Renew Heart

Sudah cukup lama saya nggak posting di blog atau di milis.
Bertapa, bermalas-malasan, berkutat dengan rutinitas, seperti itulah wajah 2007 saya.
Saya habiskan waktu saya dengan sesuatu yang membelenggu saya.
Oleh karena itu saya putuskan semoga tahun ini saya bisa berubah dan truly focus kepada 3 hal besar dalam hidup saya. Saya sengaja tulis di blog, agar bisa saya refleksikan:
1. Keluarga, Ayah dan Ibu, Kakak dan Adik saya, saya berharap bisa lebih manis dan meluangkan waktu saya untuk mereka.
2. Bisnis, saya berharap saya memiliki 3 bisnis sehat dan mencapai omzet 9 digit dan 2 roda investasi lainnya.
3. Kesehatan dan Spiritualisme, semoga dengan badan yang sehat dan kedekatan dengan Allah saya bisa mewujudkan mimpi-mimpi saya. Amin.
Trus Nad, gimana caranya?
Don't ask me how, i just ask it and let it God give it to me.
Just act act act.

Labels: ,


Continue reading...

Tuesday, October 02, 2007

LoA-part two

Continuing my previous post, selanjutnya akan saya ceritakan LoA saya di waktu kuliah.
Setelah saya keterima di PTN di Surabaya, saya bukannya malah betah dan belajar dengan rajin. Saya malah sering keluyuran dan tidak klik dengan materi perkuliahan. Nah lo, gimana sih, katanya pengen masuk kampus idaman kok malah gak diniatin. Tapi mungkin karena saya belum betah dan homesick.
Karena saya malas-malasan, selama semester I-II-III, IPK saya ancur-ancuran. Padahal rata-rata maba biasanya IPK selalu di atas 3. Lah saya, malah hanya berIPK 2,6 sampai akhir semester III. Dosen pembimbing saya pun mengingatkan saya, tapi saya sendiri masih struggling untuk melawan kemalasan dalam diri. Akhirnya suatu ketika di awal semester IV, ketika mahasiswa sibuk membuat jadwal studi semester tersebut, saya pun kembali ditegur dengan keras oleh dosen saya. Beliau bilang, "Kamu ini kok IPKnya jelek terus, padahal anak baru tuh biasanya IPKnya bagus-bagus di semester awal. Karena begitu masuk semester lanjut, akan sulit mendapatkan IP yang bagus terus. Sulit ini, IPKmu bisa dapat 3."
Wihhhh……mendengar ucapan Pak Dosen tadi, semangat saya pun langsung terlecut. Darah mudanya nggak terima, masa sih saya nggak bisa mendapatkan IPK 3 ketika saya lulus nanti ?
Sayapun mulai fokus dan secara tidak sadar saya betul-betul menginginkan agar saya bisa lulus dengan IPK 3 koma untuk membuktikan bahwa saya juga memiliki kemampuan tersebut.
Semester IV, alhamdullilah adalah semester yang cukup baik bagi saya, sekalipun materi-materi yang diberikan cukup berbobot. Saya bisa mendapatkan IPK 3.2somthing (my first 3.somthing GPA), saya juga menghindari materi-materi pelajaran yang kemungkinan saya kurang klik dan mengulang mata kuliah yang seharusnya saya bisa mendapatkan nilai lebih bagus. Bahkan di salah satu semester akhir, saya mendapatkan IP 4.00 karena saya hanya mengambil 2 mata kuliah. Dan gong terakhir, skripsi saya diganjar nilai AB oleh dosen penguji. Dan semua teman saya jadi heran kok bisaaaaa. Prestasi yang cukup bikin saya bangga :D. terutama karena skripsi itulah, akhirnya IPK saya berhasil tembus angka 3,13. Nomor mobilnya paman donal tuh.
Dari pengalaman akhir saya tersebut, saya semakin yakin dengan kekuatan energi positif. Bayangkan, dosen penguji skripsi saya lo nggak banyak tanya dengan skripsi saya. Malah beliau banyak menceritakan hal-hal lain. Unbelievable. Dan secara kebetulan saya juga mendapatkan dosen penguji yang ngga galak-galak amat. Kebetulan-kebetulan seperti itulah yang menurut saya benar-benar membuktikan eksistensi Tuhan dan LoA.

Labels:


Continue reading...

Thursday, September 27, 2007

My LoA - part one



LoA atau Law Of Attraction sudah lama diperbincangkan di komunitas TDA, tetapi baru sekarang saya menyadari interelasi antara belief saya dengan LoA. Belief di sini bukan berarti agama lho,tetapi lebih ke arah spiritual consciousness.
Dulu -jauh sebelum saya mengenal LoA, TDA, ataupun mengembangkan business sense- saya membaca the most inspiring books for my life di bangku kuliah saya. Saya membaca buku dari James Redfield yang berjudul The Tenth Insight secara tidak saya sadari telah menggugah saya untuk menggunakan kekuatan energi. Buku ini saya baca sebelum membaca buku The Alchemist nya Paulo Coelho yang juga sedikit banyak membahas tentang kekuatan energi dalam tubuh kita. Ulasan untuk kedua buku tersebut akan saya bahas lain waktu.
Sekarang, saya akan ceritakan LoA yang sudah terjadi pada saya sampai saat ini. These are my testimonials...
- Saat masih di SMA
Saat kelas III, saya sudah berpikir bahwa saya akan kuliah di salah satu PTN. Tapi di lain pihak, saya mendapatkan informasi bahwa DANEM bukan merupakan salah satu parameter untuk penerimaan SPMB. Jadi NEM berapapun tidak akan berpengaruh pada keberhasilan lulus SPMB. Bila diingat-ingat, saat itu saya mengeluarkan getaran negatif terhadap ujian EBTANAS karena di mata saya, ujian tersebut tidak terlalu berarti bagi saya, belajar pun juga asal-asalan, dan saya berdoa : "Ya Allah, Aku memohon agar aku dapat lulus SMA." Just like that. At the end, nilai NEM saya hanya 39 koma something. Jeleeekkk banget :( Lebih jelek dari nilai NEM SD saya!
Sayapun bersiap diri menghadapi testing UMPTN. Dalam hati, saya sangat menginginkan untuk kuliah di PTN Malang atau Surabaya. Teruslah saya belajar dan berdoa meminta kepada Yang Di Atas agar saya dapat lulus UMPTN. Saya masih ingat kebingungan saya untuk menentukan pilihan 1 dan 2, karena takutnya kalau terlalu tinggi memasang pilihan, bisa-bisa saya nggak keterima. Tapi bermodal pasrah dan percaya diri, saya pilih PTN di Surabaya.
Meskipun saya lemah di matematika, fisika, dan kimia….(huwaaa…gimana sih padahal itu yang penting), hati saya merasakan energi positif yang menyatakan bahwa saya pasti bisa. Pada hari H, saya mengerjakan semua soal sebisa saya, fyi, saya masih ingat betul, saya sama sekali nggak mengerjakan soal fisika dan matematika IPA lho, jadi saya hanya mengandalkan pelajaran lain, dan terus berdoa kepada Yang Di Atas. Seperti biasa, beberapa hari setelah UMPTN koran-koran menerbitkan ulasan dan kunci jawaban UMPTN. Saya dan teman-teman pun mencoba2 mencocokkan jawaban kami, dan hasil yang saya dapatkan ternyata lumayan rendah, kurang dari 200 point, sementara untuk bisa lulus ke jurusan Hubungan Internasional saya butuh nilai minimum 350 point.

Sekali lagi, saya cuek saja, keep positive thinking, kale aja saya salah menghitung nilai tersebut. Tapi saya kok nggak ingin mengulangi penghitungan, mungkin karena saya ingin menghindarkan keraguan kali ya.
Sambil menunggu pengumuman, saya tetap melewatkan waktu saya dengan berdoa dan berpikir positif. Tetapi sedihnya, mantan pacar saya (hehehe…untung dah mantan) mengatakan agar saya jangan terlalu banyak berharap bisa keterima di Surabaya. Katanya saya ketinggian. Ihhhh…menyebalkan, tapi herannya saya kok nggak down sama sekali ya? Malah hati saya terus menerus menyebarkan energi positif.
Dan akhirnya, hari pengumuman pun tiba. Pagi-pagi saya lagi dibonceng naik motor, terus mampir beli koran deh. Cari-cari, halaman 1; nggak ada, halaman 2; nggak ada, halaman 3; nggak ada juga, keep positive, sampai halaman terakhir; nama saya dan nomor ujian saya ADA!! Alhamdullilah, saya sampe teriak-teriak di atas motor saking gembiranya. I know can do it! Tahukah anda, peristiwa ini benar-benar membuktikan bahwa apapun yang kita lakukan kita harus pasrah dan berdoa, dan ya kalau sekarang saya tahu LoA, buat saya ini LoA saya.
Padahal, banyak orang meragukan saya, saya bukan orang pintar, saya bukan tipe kutu buku penyimak guru, hehehe..Yang lebih parah lagi, ketika saya ketemu teman saya, dia benar-benar nggak percaya saya bisa keterima di PTN. Bener-bener nggak percaya maksud saya. Dia pikir saya bercanda ketika saya bilang saya diterima di PTN di Surabaya. Satu lagi pembuktian LoA saya, rata-rata murid yang keterima di jurusan saya memang memiliki nilai UMPTN yang cukup tinggi. Rata-rata 300-400 point, nah kalau saya?
Mungkin saya salah ngitung? Kayaknya enggak deh, buat saya ini salah satu bukti LoA. Di postingan selanjutnya, saya akan tulis LoA ketika saya kuliah, buka usaha, dan ketika berkarir. Be positive!

Labels:


Continue reading...

Monday, July 16, 2007

Prinsip pertama itu NIAT

Mau usaha tunggu ada yang mengajak. Mau usaha tunggu ada yang memberi modal. Mau usaha tunggu teman yang bisa mengerjakan. Mau usaha tunggu diajarin orang lain.
Belum lagi ketakutan-ketakutan seperti :
Mau usaha takut rugi. Mau usaha takut gagal. Mau usaha takut nanti menimbulkan masalah. Mau usaha takut nanti nggak jalan. Mau usaha takut bangkrut.

Too many things in our head before we decide to move on isn’t it?
Saya punya keyakinan bahwa prinsip utama kita dalam mendirikan suatu usaha itu adalah niat. Bukan masalah kemampuan materi, kapabilitas, network, atau modal.
Oleh karena itu, jangan bergantung kepada orang lain, jangan mengharap belas kasih orang, dan harapan-harapan lainnya yang Anda tunggu. You have to make you own chance.

Tapi bagaimanapun juga usaha itu perlu modal kan? Iyalahh..emang ada yang gratis di dunia ini. But the point is that you have to make business with what you already have. Istilahnya resource management. Berdayakan sumber daya yang Anda miliki. Jangan berpikir bahwa usaha itu perlu modal juta-jutaan atau bahkan lebih dari itu. Think small is good if you have big vision. Lihat sekeliling Anda, apakah Anda punya rekan yang pemilik modal? Bisa juga menghubungi bank/lembaga keuangan lainnya. Orang tua? Atau kalau perlu Anda lah yang harus menabung setiap hari untuk mengumpulkan modal kerja.
Pada intinya, kembali ke masalah di atas, lihat sekitar Anda, cari kesempatan di sekitar Anda, be active not passive, kesempatan itu akan datang jika kita NIAT.

Tahukah Anda, bahwa google dimulai dari sebuah garasi kecil.
Tahukah Anda, bahwa Tung Desem belajar jadi motivator dengan mengandalkan uang pinjaman.

Contoh di atas terlalu jauh ? Well then consider this.
Saya pernah makan tahu yang enakkk banget. Saya heran tahu ini beli dimana. Saya coba telusuri dan cari tahu siapa sih produsen tahu ini. Setelah ketemu saya belanja tahu sebanyak 50 ribu rupiah dan kemudian saya jual lagi. Awalnya saya jual dalam kondisi sudah tergoreng dan terkemas, saya tawarkan ke rekan-rekan kerja dan teman-teman saya. Sambutannya ternyata luar biasa, dan order ternyata banyak.
Sekarang, dari hasil jualan tahu tersebut, saya bisa membeli sebuah gerobak, dan rencananya akan jadi PKL.
Masalah selanjutnya adalah how to manage and maintain your business. But that’s another thing isn’t it?

Bila Anda seorang muslim sadar nggak, kalimat untuk memulai sholat adalah “Nawaitu….” Jadi niat itu nomor satu.

Labels: ,


Continue reading...

Monday, June 11, 2007

Mundur selangkah lalu maju dua langkah

Beberapa hari ini ada teman saya yang sedang dirundung masalah, singkat ceritanya, dia sedang dalam masa krisis kepercayaan terhadap lingkungan kantor, terhadap rekan kerja, dan yang paling parah terhadap dirinya. Dia mengeluh banyak pressure pekerjaan yang diterimanya, situasi kerja yang monoton, dan “udah gitu salaryku ngga sesuai,”ujarnya. Dia lalu mengajukan permintaan untuk bertemu dengan salah satu superiornya, untuk membicarakan kemungkinan-kemungkinan mengenai kenaikan salary dan juga perpindahan divisi.
Sayangnya, permintaan dia belum disetujui oleh manajemennya, yang ada malah dia diminta untuk meningkatkan performanya karena dia dinilai belum menunjukkan performa yang sesuai dengan standar company. Wheww....mau maju malah mundur nih.
Kita mungkin sering mengalami kejadian semacam – saya gambarkan sebagai – mau maju selangkah tetapi yang terjadi adalah kemunduran dari posisi awal. Kalau contoh di atas adalah di tempat kerja, maka mungkin bagi entrepreneur-entrepreneur yang sering terjadi adalah kegagalan atau kemunduran suatu usaha. Misal, kita ingin meningkatkan penjualan, salah satu toolsnya adalah promosi, jadi kita buat promosi tersebut dengan budget yang kita punyai. Dan ternyata promosi tersebut gagal, what??
Apakah itu arti sebenarnya dari kegagalan? No guys! Kegagalan adalah ketika Anda menyerah terhadap keadaan. Tetapi adalah itu suatu keberhasilan jika Anda berhasil bangkit dari suatu keadaan (yang tidak menguntungkan) dan kemudian Anda merubah semua keadaan tersebut menjadi suatu hal yang positif.
Saya percaya dengan apa yang disebut dengan “mundur selangkah untuk maju dua langkah.” Ini adalah suatu kondisi di mana kita berada dalam posisi mundur dari posisi awal kita untuk kemudian kita dengan segala daya upaya akan berusaha untuk maju dua langkah.
Kondisi kemunduran sendiri ada 2 macam:
- Mundur karena bersabar
Mundur karena bersabar artinya Anda mendapatkan suatu peluang emas tetapi tidak Anda ambil. Kenapa? Karena Anda tahu misal Anda bertahan di keadaan sekarang, Anda akan mendapatkan diamond, yang lebih bagus daripada emas. Di kondisi ini, yakinkan bahwa Anda sudah melakukan pertimbangan matang, SWOT analysis atau semacamnya, untuk tahu bahwa Anda tidak salah pilih.
- Mundur karena keadaan yang tidak menguntungkan
Mundur karena keadaan yang tidak menguntungkan ini berat, karena tekanan akan datang dari dalam diri maupun dari lingkungan luar. At this point, saya akan bilang, “C’mon don’t give up!! Kamu harus keep fighting dan tunjukkan kemampuan kamu sebenarnya.” Kedengarannya klise ya? Tapi buat saya spirit semacam ini harus kita jaga. Penting untuk mengalahkan kemalasan dan ketakutan dari dalam diri kita bila kita sedang mengalami masa-masa yang tidak menguntungkan. Karena bila kita tidak mampu mengalahkannya, Anda akan terjebak ke dalam sikap mengasihani diri sendiri, and I believe it will drawn you more and more.
Apa yang kita kadang tidak sadari akan menganggu semangat dan pertimbangan kita adalah ADE:
- Anger adalah kemarahan diri kita terhadap situasi yang tidak menguntungkan. Situasi tersebut bisa berupa, orang-orang di sekitar kita, lingkungan kita, mental kita.
- Desire adalah nafsu yang menguasai diri kita untuk tidak berpikir jernih dan hanya melihat sisi buruk dari kemunduran itu sendiri.
- Ego adalah kekuatan ego yang ada untuk memandang segala sesuatu berdasarkan perspektif kita, dan tidak melihat kemunduran tersebut dari perspektif lain.
Kadang-kadang malah kita perlu untuk draw back bukan untuk melihat segala sesuatu dengan lebih jernih bukan?
Saya yakin bila Anda mampu menerjemahkan kemunduran dengan baik, maka Anda pasti bisa mundur selangkah untuk maju berlangkah-langkah.


Labels: ,


Continue reading...

Wednesday, May 16, 2007

Salah perhitungan a.k.a gagal usaha

Memulai usaha itu sama sulitnya dengan memaintain usaha. Ketika usaha sudah dimulai, kita tentunya sudah memperhitungkan hambatan-hambatan apa yang akan muncul. Baik dari pasar maupun dari supplier kita. Karena 2 hal inilah yang akan menggerakkan nafas usaha kita.
Pasar akan mempengaruhi usaha Anda, karena pasar bisa berarti pembeli, competitor, ataupun agen Anda. Ketika pembeli Anda masih sedikit atau bahkan nol, Anda harus memutar otak sekreatif mungkin agar barang/produk Anda itu terjual. Anda harus memperhitungkan kira-kira seberapa lama Anda dapat akan mempertahankan usaha Anda tergantung pada modal Anda. Karena biasanya di awal-awal usaha, adalah awal-awal pendarahan di kantong Anda .
Competitor juga bisa menjadi hambatan, karena dia tidak akan tinggal diam bila ada newcomer yang mencoba masuk ke pasarnya. Bentuk-bentuk serangan competitor bisa berupa perang harga atau perang kemasan. Lagipula sebagai newcomer, sangat lazim bila dibanding-bandingkan dengan competitor yang sudah lama berada di pasar tersebut. Kalau untuk menghadapi competitor itu Anda harus memiliki kekuatan pada produk dan kekuatan pada pemasarannya, and it takes time.

Agen atau jaringan distribusi bisa lebih dari satu. Kenapa jaringan distribusi ini penting? Tentu dong, Anda harus memajang produk/dagangan Anda di suatu tempat. Jumlah jaringan distribusi ini tergantung pada produk Anda, apakah sebuah komoditas (barang yang diperjual belikan dalam jumlah banyak) atau bukan. Apabila itu sebuah komoditas, misal: tempe, tentunya saluran distribusi Anda harus diperbanyak.
Yang juga penting adalah supplier, Anda tidak mungkin lepas dari seorang supplier kan. Sekalipun Anda adalah produsen, Anda tetap memiliki supplier bahan baku produksi Anda. Supplier ini memegang peranan penting, apalagi bila bahan yang disediakan untuk Anda sifatnya unik dan hanya sedikit suppliernya. Karena kalau tiba-tiba dia memutuskan hubungan kerja, menaikkan harga, usaha Anda bisa terimbas dengan sukses . So, be nice with them.
Nah, sekarang bagaimana bila Anda sudah memperhitungkan semua hal di atas dan tiba-tiba Anda salah perhitungan! Misal, prediksi awal akan mendapatkan pembeli sebanyak 100 pembeli tiap bulannya dalam jangka waktu 3 bulan, tetapi ternyata selama 6 bulan, pembeli Anda hanya 20% saja dari target bulanan. Atau, supplier tiba-tiba menaikkan harga, competitor menurunkan harga. Don’t be panic, take a deep breath…and think slowly. What should I do?
Hal yang paling penting ketika Anda mengalami kejadian seperti di atas atau semacam itu, adalah mengendalikan control emosi Anda. Why? Karena kalau Anda kehilangan kendali, bisa-bisa yang Anda dapatkan adalah patah semangat, stress, loosing mood. Ini lho saatnya mental pengusaha itu keluar!! Tetap focus pada tujuan Anda semula. “Saya ingin berhasil!!”
Selanjutnya, mulai pikirkan apa yang bisa Anda lakukan untuk tetap menjalankan usaha Anda. Misal: jumlah pembeli tidak sesuai harapan, lalu apa yang kurang ya? Apa kurang promosi, apa produk saya kurang bagus? Apa yang bisa saya lakukan?
That’s it, saya yakin Anda akan menemukan paling tidak 1 atau 2 ide yang merupakan salah satu celah untuk meningkatkan penjualan .

Labels: ,


Continue reading...

Monday, May 14, 2007

Jangan sampai kehilangan ide

Ide bisa datang kapan saja dan dimana saja. Ketika Anda sedang mengerjakan project, tugas dari atasan, sedang berbicara dengan relasi, sedang browsing informasi di internet, sedang chatting dengan seorang kawan. Anytime!
Sekalinya Anda mendapatkan ide tersebut, jangan biarkan ide untuk menguap entah kemana. Ada orang yang mampu mengembangkan suatu ide at one tim, langsung saat itu juga, otaknya akan berpikir dan mengeksplorasi kemungkinan ide itu untuk bisa diwujudkan. Tetapi di lain pihak tidak sedikit orang yang memiliki banyak ide cemerlang dan kemudian sssettt….plasss ilang sudah. Gara-gara ada teman yang nanya sesuatu, ada telpon, atau gangguan lainnya. Ini susahnya pekerja kantoran, pikiran dan hatinya focus pada pekerjaan. But that’s good.
Solusinya kalau sedang terganggu, cepat-cepat saja Anda tuliskan ide yang Anda dapatkan. But sometimes, we forget where did I put the idea??? Where's the Fxxxxxxx paper??
Duhhh ngeness deh, kalo ide emas hilang.
Cara lain untuk menyimpan ide adalah endapkan dalam pikiran Anda. I will say, it’s a mind mapping. Biasanya yang saya lakukan adalah :

1. Memejamkan mata/konsentrasi pada pikiran.
2. Bayangkan otak Anda adalah sebuah ruangan, dengan beberapa sekat-sekat kamar yang berpintu.
3. Seakan-akan saya memindahkan ide tersebut ke salah satu lokasi di otak saya.
4. Taruhlah kita letakkan ide tersebut di kamar pojok kanan depan.
5. Taruh ide tersebut pelan-pelan. Be very careful with your precious idea.
6. Pelan-pelan mundur teratur dari kamar/lokasi tersebut.
7. Tutup “pintunya”
8. Tarik nafas Anda dalam-dalam.
9. Hembuskan pelan-pelan.
10. Anda boleh berbisik “I’ll see you soon.”
11. Done!
Saya sering menggunakan cara ini untuk mengatur pikiran saya. Semoga bisa berguna untuk Anda ya. Semoga berhasil!

Labels:


Continue reading...
KampungBlog.com - 
Kumpulan Blog-Blog Indonesia