Prinsip pertama itu NIAT
Mau usaha tunggu ada yang mengajak. Mau usaha tunggu ada yang memberi modal. Mau usaha tunggu teman yang bisa mengerjakan. Mau usaha tunggu diajarin orang lain.
Belum lagi ketakutan-ketakutan seperti :
Mau usaha takut rugi. Mau usaha takut gagal. Mau usaha takut nanti menimbulkan masalah. Mau usaha takut nanti nggak jalan. Mau usaha takut bangkrut.
Too many things in our head before we decide to move on isn’t it?
Saya punya keyakinan bahwa prinsip utama kita dalam mendirikan suatu usaha itu adalah niat. Bukan masalah kemampuan materi, kapabilitas, network, atau modal.
Oleh karena itu, jangan bergantung kepada orang lain, jangan mengharap belas kasih orang, dan harapan-harapan lainnya yang Anda tunggu. You have to make you own chance.
Tapi bagaimanapun juga usaha itu perlu modal kan? Iyalahh..emang ada yang gratis di dunia ini. But the point is that you have to make business with what you already have. Istilahnya resource management. Berdayakan sumber daya yang Anda miliki. Jangan berpikir bahwa usaha itu perlu modal juta-jutaan atau bahkan lebih dari itu. Think small is good if you have big vision. Lihat sekeliling Anda, apakah Anda punya rekan yang pemilik modal? Bisa juga menghubungi bank/lembaga keuangan lainnya. Orang tua? Atau kalau perlu Anda lah yang harus menabung setiap hari untuk mengumpulkan modal kerja.
Pada intinya, kembali ke masalah di atas, lihat sekitar Anda, cari kesempatan di sekitar Anda, be active not passive, kesempatan itu akan datang jika kita NIAT.
Tahukah Anda, bahwa google dimulai dari sebuah garasi kecil.
Tahukah Anda, bahwa Tung Desem belajar jadi motivator dengan mengandalkan uang pinjaman.
Contoh di atas terlalu jauh ? Well then consider this.
Saya pernah makan tahu yang enakkk banget. Saya heran tahu ini beli dimana. Saya coba telusuri dan cari tahu siapa sih produsen tahu ini. Setelah ketemu saya belanja tahu sebanyak 50 ribu rupiah dan kemudian saya jual lagi. Awalnya saya jual dalam kondisi sudah tergoreng dan terkemas, saya tawarkan ke rekan-rekan kerja dan teman-teman saya. Sambutannya ternyata luar biasa, dan order ternyata banyak.
Sekarang, dari hasil jualan tahu tersebut, saya bisa membeli sebuah gerobak, dan rencananya akan jadi PKL.
Masalah selanjutnya adalah how to manage and maintain your business. But that’s another thing isn’t it?
Bila Anda seorang muslim sadar nggak, kalimat untuk memulai sholat adalah “Nawaitu….” Jadi niat itu nomor satu.
Continue reading...
Belum lagi ketakutan-ketakutan seperti :
Mau usaha takut rugi. Mau usaha takut gagal. Mau usaha takut nanti menimbulkan masalah. Mau usaha takut nanti nggak jalan. Mau usaha takut bangkrut.
Too many things in our head before we decide to move on isn’t it?
Saya punya keyakinan bahwa prinsip utama kita dalam mendirikan suatu usaha itu adalah niat. Bukan masalah kemampuan materi, kapabilitas, network, atau modal.
Oleh karena itu, jangan bergantung kepada orang lain, jangan mengharap belas kasih orang, dan harapan-harapan lainnya yang Anda tunggu. You have to make you own chance.
Tapi bagaimanapun juga usaha itu perlu modal kan? Iyalahh..emang ada yang gratis di dunia ini. But the point is that you have to make business with what you already have. Istilahnya resource management. Berdayakan sumber daya yang Anda miliki. Jangan berpikir bahwa usaha itu perlu modal juta-jutaan atau bahkan lebih dari itu. Think small is good if you have big vision. Lihat sekeliling Anda, apakah Anda punya rekan yang pemilik modal? Bisa juga menghubungi bank/lembaga keuangan lainnya. Orang tua? Atau kalau perlu Anda lah yang harus menabung setiap hari untuk mengumpulkan modal kerja.
Pada intinya, kembali ke masalah di atas, lihat sekitar Anda, cari kesempatan di sekitar Anda, be active not passive, kesempatan itu akan datang jika kita NIAT.
Tahukah Anda, bahwa google dimulai dari sebuah garasi kecil.
Tahukah Anda, bahwa Tung Desem belajar jadi motivator dengan mengandalkan uang pinjaman.
Contoh di atas terlalu jauh ? Well then consider this.
Saya pernah makan tahu yang enakkk banget. Saya heran tahu ini beli dimana. Saya coba telusuri dan cari tahu siapa sih produsen tahu ini. Setelah ketemu saya belanja tahu sebanyak 50 ribu rupiah dan kemudian saya jual lagi. Awalnya saya jual dalam kondisi sudah tergoreng dan terkemas, saya tawarkan ke rekan-rekan kerja dan teman-teman saya. Sambutannya ternyata luar biasa, dan order ternyata banyak.
Sekarang, dari hasil jualan tahu tersebut, saya bisa membeli sebuah gerobak, dan rencananya akan jadi PKL.
Masalah selanjutnya adalah how to manage and maintain your business. But that’s another thing isn’t it?
Bila Anda seorang muslim sadar nggak, kalimat untuk memulai sholat adalah “Nawaitu….” Jadi niat itu nomor satu.
Labels: Entrepreneurship, Motivation
Continue reading...