Mundur selangkah lalu maju dua langkah
Beberapa hari ini ada teman saya yang sedang dirundung masalah, singkat ceritanya, dia sedang dalam masa krisis kepercayaan terhadap lingkungan kantor, terhadap rekan kerja, dan yang paling parah terhadap dirinya. Dia mengeluh banyak pressure pekerjaan yang diterimanya, situasi kerja yang monoton, dan “udah gitu salaryku ngga sesuai,”ujarnya. Dia lalu mengajukan permintaan untuk bertemu dengan salah satu superiornya, untuk membicarakan kemungkinan-kemungkinan mengenai kenaikan salary dan juga perpindahan divisi.
Sayangnya, permintaan dia belum disetujui oleh manajemennya, yang ada malah dia diminta untuk meningkatkan performanya karena dia dinilai belum menunjukkan performa yang sesuai dengan standar company. Wheww....mau maju malah mundur nih.
Kita mungkin sering mengalami kejadian semacam – saya gambarkan sebagai – mau maju selangkah tetapi yang terjadi adalah kemunduran dari posisi awal. Kalau contoh di atas adalah di tempat kerja, maka mungkin bagi entrepreneur-entrepreneur yang sering terjadi adalah kegagalan atau kemunduran suatu usaha. Misal, kita ingin meningkatkan penjualan, salah satu toolsnya adalah promosi, jadi kita buat promosi tersebut dengan budget yang kita punyai. Dan ternyata promosi tersebut gagal, what??
Apakah itu arti sebenarnya dari kegagalan? No guys! Kegagalan adalah ketika Anda menyerah terhadap keadaan. Tetapi adalah itu suatu keberhasilan jika Anda berhasil bangkit dari suatu keadaan (yang tidak menguntungkan) dan kemudian Anda merubah semua keadaan tersebut menjadi suatu hal yang positif.
Saya percaya dengan apa yang disebut dengan “mundur selangkah untuk maju dua langkah.” Ini adalah suatu kondisi di mana kita berada dalam posisi mundur dari posisi awal kita untuk kemudian kita dengan segala daya upaya akan berusaha untuk maju dua langkah.
Kondisi kemunduran sendiri ada 2 macam:
- Mundur karena bersabar
Mundur karena bersabar artinya Anda mendapatkan suatu peluang emas tetapi tidak Anda ambil. Kenapa? Karena Anda tahu misal Anda bertahan di keadaan sekarang, Anda akan mendapatkan diamond, yang lebih bagus daripada emas. Di kondisi ini, yakinkan bahwa Anda sudah melakukan pertimbangan matang, SWOT analysis atau semacamnya, untuk tahu bahwa Anda tidak salah pilih.
- Mundur karena keadaan yang tidak menguntungkan
Mundur karena keadaan yang tidak menguntungkan ini berat, karena tekanan akan datang dari dalam diri maupun dari lingkungan luar. At this point, saya akan bilang, “C’mon don’t give up!! Kamu harus keep fighting dan tunjukkan kemampuan kamu sebenarnya.” Kedengarannya klise ya? Tapi buat saya spirit semacam ini harus kita jaga. Penting untuk mengalahkan kemalasan dan ketakutan dari dalam diri kita bila kita sedang mengalami masa-masa yang tidak menguntungkan. Karena bila kita tidak mampu mengalahkannya, Anda akan terjebak ke dalam sikap mengasihani diri sendiri, and I believe it will drawn you more and more.
Apa yang kita kadang tidak sadari akan menganggu semangat dan pertimbangan kita adalah ADE:
- Anger adalah kemarahan diri kita terhadap situasi yang tidak menguntungkan. Situasi tersebut bisa berupa, orang-orang di sekitar kita, lingkungan kita, mental kita.
- Desire adalah nafsu yang menguasai diri kita untuk tidak berpikir jernih dan hanya melihat sisi buruk dari kemunduran itu sendiri.
- Ego adalah kekuatan ego yang ada untuk memandang segala sesuatu berdasarkan perspektif kita, dan tidak melihat kemunduran tersebut dari perspektif lain.
Kadang-kadang malah kita perlu untuk draw back bukan untuk melihat segala sesuatu dengan lebih jernih bukan?
Saya yakin bila Anda mampu menerjemahkan kemunduran dengan baik, maka Anda pasti bisa mundur selangkah untuk maju berlangkah-langkah.
Labels: Entrepreneurship, Motivation
Continue reading...